Seni rupa memiliki banyak varian bentuk yang dapat dikategorikan pada dua dan tiga dimensi. Masing masing memiliki karakter unik dengan bentuk dan fungsinya. Khusus pada seni rupa dua dimensi, ada salah satu cabang yang menarik dan banyak digunakan dalam bidang desain, yaitu seni grafis.
A. Pengertian Seni Grafis
Seni grafis dapat diartikan sebagai kegiatan mencetak ulang atau reproduksi karya dengan bentuk yang sama dan dalam jumlah banyak.
Pengertian Seni Grafis Menurut Bahasa
Secara bahasa, Seni Grafis adalah pengalihan istilah dari bahasa Inggris, yaitu "graphic art" atau dari bahasa Belanda, "grapische kunst". Kata "graphic" atau "graphisch" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu Graphein yang berarti menggambar atau menulis (menulis = menggambar huruf).
Pengertian Seni Grafis Secara Instilah
Seni grafika atau seni grafis adalah seni rupa dua dimensi yang dihasilkan dengan menggunakan klise melalui cetakan.
Teknik cetak yang digunakan dalam seni grafis memiliki keunikan, yaitu berbentuk rapi dan halus serta khas sehingga tidak bisa dijangkau oleh lukisan tangan.
B. Berkarya Seni Grafis
Menggambar atau menulis dalam berkarya seni grafis dapat dilakukan dengan cara membuat klise terlebih dahulu agar bisa mencetak ulang dan menghasilkan lebih banyak karya.
1. Cetak Saring dengan Klise Alami dan Kertas
Cetak saring disebut juga dengan stencil print merupakan salah satu jenis seni grafis yang proses pencetakannya dilakukan menggunakan kain kasa atau kain saring. Cetak saring dapat dilakukan untuk membuat karya seni rupa terapan.
Teknik cetak saring merupakan perkembangan dari seni cetak stencil atau sablon yang prinsip dasarnya menggunakan klise berlubang. Seni grafis cetak saring yang akan kita kerjakan, antara lain seni grafis cetak saring dari bahan klise alami dan seni grafika cerak saring dari bahan klise kertas atau karton.
a. Seni Grafis Cetak Saring Bahan Klise Alami
Langkah-langkah pembuatan seni grafis menggunakan cetak saring berbahan klise alami adalah sebagai berikut:
1. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat seni grafika cetak saring bahan klise alami, antara lain sebagai berikut:
- a) Klise alami yang bisa diambil langsung dari alam ataupun benda sekitar tanpa mengubahnya. Contohnya: daun, kunci, sendok, mata uang, pisau, dan gunting.
- b) Bidang cetakan, bisa menggunakan kertas gambar dan kertas HVS.
- c) Bahan warna tinta cetak, seperti: cat air atau akrilik, sumba, water verf, dll.
- a) Pembuatan klise bisa menggunakan alat seperti pisau, silet, ataupun gunting.
- b) Pencetaknya menggunakan sikat gigi bekas, sisir, kuas, busa dan semprotan.
3. Cara Membuat
Sebelum memulai, terlebih dahulu memilih dan menentukan kilse alami. Kemudian klise alami tersebut disusun di atas bidang cetakan sesuai dengan inspirasi dan kreativitas. Kemudian, cetakan diperciki atau disemprot bahan pewarna hingga tebal tipisnya warna sesuai dengan yang kita selera dan kehendak kita.
b. Seni Grafika Cetak Saring Bahan Klise Kertas atau Karton
1) Bahan-bahan yang diperlukan dalam seni grafis cetak saring menggunakan klise atau kertas, antara lain adalah sebagai berikut:
- a) Klise yang digunakan kertas gambar atau kertas karton (tebal).
- b) Bidang cetakannya bisa menggunakan kertas gambar atau HVS.
- c) Bahan warna yang digunakan, antara lain cat air, akrilik, tinta cetak, dan cat minyak (cat besi / kayu).
- a) Pembuatan rencana menggunakan pensil dan kertas / tulis.
- b) Pembuatan klise dapat menggunakan pisau, cutter, gunting, ataupun silet.
- c) Pencetakan digunakan sikat gigi bekas, sisir, kuas, karet, busa, dan alat penyemprot (sprayer).
- a) Merencanakan proses sablon dengan terlebih dahulu menggambar di atas bidang klise menggunakan pensil. Proses ini bisasanya dikenal dengan pembuatan Klise Rencana. Nantinya, kita bisa menggunakan klise berlubang di tengah (cut stencil print) dan klise potongan (cut out stencil print).
- b) Setelah Klise Rencana jadi, kemudian digores atau dipotong sehingga berlubang membentuk potongan sesuai dengan gambar atau bisa juga berdasar inspirasi dan kehendak diri.
- c) Proses Mencetak
Klise yang berupa potongan-potongan kertas dibentuk dan disusun di atas bidang cetakan, kemudian disemprot atau diperciki warna. Sementara itu, untuk klise yang berlubang tengahnya (cut stencil print) juga diletakkan di bagian atas bidang cetakan. Langkah selanjutnya adalah semprot atau perciki klise dengan warna. Namun, dapat juga dilakukan dengan cara mengoles warna menggunakan alat seperti busa.
Pada proses pembuatan, gambar rancangan bisa langsung ditata pada bidang cetakan. Sedangkan pembuatan rancangan klise potongan atau berlubang dapat menggunakan bantuan pensil atau alat gambar lainnya.
Hasil karya cetak saring motif hias biasanya dapat digunakan dan ditemukan, antara lain: menghiasi kain seprei tempat tidur dan sarung bantal-guling, menghiasi kain taplak meja, menghiasi kain gorden, dll.
2. Teknik Cetak Tinggi dengan Bahan Klise Lunak
Cetak tinggi merupakan kegiatan mencetak dengan memanfaatkan permukaan atau bentuk yang paling tinggi dari suatu plat yang dalam seni grafis disebut dengan klise. Contoh hasil dari cetak tinggi adalah cap atau stempel kantor perusahaan.
Pada stempel dapat kita lihat adanya gambar atau tulisan yang timbul dan nantinya akan menghasilkan suatu bentuk pada benda yang diberi cap. Cetak tinggi juga termasuk karya seni rupa dalam kategori seni grafis.
Cara Membuat Karya Seni Cetak Tinggi
Karya seni cetak tinggi dapat dibuat dengan berbagai metode dari yang sederhana hingga canggih. Adapun cara membuat karya seni cetak tinggi dengan bahan klise lunak adalah sebagai berikut:
a. Bahan Karya Cetak Tinggi
- Bahan klise, bisa memilih diantara: ketela, pepaya mentah, inti batang pisang.
- Pewarna, bisa menggunakan bahan berupa: cat air, cat akrilik, dan cat poster.
- Kertas gambar.
b. Alat Membuat Cetak Tinggi
Alat yang diperlukan untuk membuat cetak tinggi diantaranya: silet / pisau / cutter, rol, palet, kaca, pewarna atau tinta.
c. Teknik Berkarya Cetak Tinggi
- Membuat bentuk beberapa klise atau lebih dari satu dengan cara menggores (mencukil) permukaan bahan sesuai dengan motif yang ingin dicetak.
- Meratakan warna pada palet.
- Lakukan pencetakan dengan cara mengoleskan klise pada bahan warna. Selanjutnya, menerakannya pada permukaan kertas gambar.
- Cara menera bebas sesuai keinginan, misalnya dengan menjajarkan, tumpang tindih, atau mengulang-ulang.
- Langkah finishingnya adalah dengan menyempurnakan cetakan hingga menjadi karya yang tuntas, baik, dan indah.