Hasil atas suatu pola gerakan terstruktur itu disebut pula sebagai koreografi. Orang yang merancang koreografi disebut sebagai koreografer. Komposisi tari terdiri atas beberapa hal berikut:
- Bentuk (pose), adalah posisi tubuh sebelum bergerak. Pose terbagi menjadi empat, yaitu terbuka, tertutup, asimetris, dan simetris. Pose gerakan di samping menggambarkan pengembangan gerak melalui penataan ruang, gerak dan waktu.
- Gerak sebagai elemen pokok tari. Rudolf Laban pakar tari kreatif menyatakan bahwa gerak merupakan fungsional dari body (gerak bagian kepala, kaki, tangan, badan), space (ruang gerak yang terdiri dari level, jarak, atau tingkatan gerak), time (berhubungan dengan durasi gerak, perubahan sikap, posisi, dan kedudukan), dinamyc (kualitas gerak menyangkut kuat, lemah, elastis dan penekanan gerakan). Perubahan gerak ekuivalen dengan kebutuhan waktu, cepat-lambat, panjang-pendek, dan banyak-sedikit gerakan dilakukan butuh waktu. Tempo gerakan merupakan panjang-pendek, cepat-lama gerakan dilakukan. Waktu dalam tari dimensi dari tempo gerak. Tempo gerak dapat membangun image tari secara keseluruhan dalam bentuk garapan tari atau koreografi tari.
- Pola lantai, adalah arah atau garis langkah yang dilalui oleh penari. Pola lantai terbagi menjadi dua, lurus dan lengkung. Ada pula pola lantai yang merupakan perpaduan dari beberapa pola lantai sehingga membentuk sebuah pola lantai baru Penyusunan pola lantai pada tarian bergantung pada kreativitas koreografer atau pencipta tarian. Dalam penyusunan pola lanfai harus memperhatikan unsur ruang, arah, fokus, level, kepadatan, keleluasaan, dan desain.
- Arah hadap, merupakan arah posisi tubuh penari. Penari bisa menghadap ke depan, ke arah samping kanan atau kiri atau ke belakang menunduk, dan sebagainya.
- Tataran atau level adalah tingkatan.posisi tubuh penari. Terbagi menjadi tiga, yaitu bawah, tengah, dan atas.
- Ekspresi atau penjiwaan, merupakan bentuk dari mimik wajah dan gerakan tubuh penari yang dihayati dengan perasaan supaya hasil tarian indah dilihat. Dengan memahami dan membuat komposisi tari gaya kontemporer, berarti kita menata bagian-bagian yang saling berhubungan menjadi bentuk kesatuan yang utuh. Menyusun atau mengomposisi tari memerlukan penekanan unsur tari dengan desain, irama, motivasi, dan ide. Dengan demikian, unsur materi komposisi perlu dihayati dan dimengerti. Metode penyusunan dan pengombinasian berbagai unsur harus dipelajari dan dipraktikkan.
Tari kontemporer adalah tarian yang tidak berpijak pada pola tradisi dan aturan yang sudah baku.Tarian ini merupakan bentuk ekspresi diri yang terkesan lebih bebas meski secara konseptual tetap mempunyai aturan. Contohnya tari-tari karya Bagong Kusudiardjo (Tari Yapong, Tari Wira Pertiwi, dan sebagainya), Tari Cantik (karya Wiwik Widyastuti), Tari Gitek Balen (karya Abdul Rochim), Tari Nandak Ganjen (karya Entong Sukirman), Tari Cak Rina karya Sardono W. Kusumu, Tari Setan bercanda, dan Tari Barong barongan karya I Wayan Dibia.